Rabu, 18 Januari 2012

Penurunan Sperma Mulai Jangkiti Remaja Modern

hypofertile
Enaknya hidup di zaman modern adalah kemudahan. Namun, hidup di zaman ini juga tidak lepas dari urusan stres, risiko, dan komplikasi permasalahan hidup lain. Berbagai persoalan inilah yang kadang melalaikan seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satunya, persoalan penurunan jumlah sperma pada pria muda.
Sebuah penelitian menemukan, cara hidup modern ini membuat jumlah sperma pria menurun di bawah angka normal. Studi yang dilakukan Italian Society of Andrology and Sexuality Medicine (SIAMS) itu mengatakan, perubahan drastis jumlah sperma ini bahkan sudah dimulai sejak pria berusia 20 tahun.
Istilah yang dipakai untuk menunjukkan kondisi ini adalah hypofertile atau subfertility. Pencetusnya diperkirakan oleh kebiasaan buruk yang banyak dilakukan oleh generasi muda saat ini. Sepertimerokok, minuman keras, sampai obat-obatan terlarang.
Masalahnya, peneliti mendapati penurunan itu lebih banyak pada remaja. Pria yang tergolong usia dewasa, bahkan paruh baya, tidak terlalu terpengaruh jumlah spermanya dengan situasi kehidupan modern.
“Yang berusia di sekitar 40-an tahun, jumlah sel sperma mereka tampak tetap,” ujar juru bicara SIAMS, seperti dikutip National Geographic

Arsip Blog