Rabu, 09 November 2011
Perancang Lambang Republik Indonesia
SEPANJANG orang Indonesia, siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.
Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.
Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.
Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda. Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar – karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL. Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.
Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.
Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.
Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.**
Sultan Hamid II Pencipta Burung Garuda
Syarif Abdul Hamid Alkadrie yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak, Kalbar ini adalah pencipta Burung Garuda. Sultan Hamid juga orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer.
Pontianak: Nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie memang kurang dikenal di Tanah Air. Padahal, tokoh nasional dari Pontianak, Kalimantan Barat ini adalah pencipta lambang negara Indonesia, Burung Garuda.
Selain pencipta lambang negara, Syarif yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak ini juga adalah orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer, yaitu mayor jendral.
Sultan Hamid membuat lambang negara berdasarkan penugasan Presiden Sukarno pada 1950. Saat itu dia menjabat menteri tanpa porto folio. Rekannya, Muhammad Yamin sebenarnya juga membuat rancangan lambang negara, Namun, Sukarno akhirnya memilih rancangan Sultan Hamid. Setelah disempurnakan, gambar Burung Garuda diresmikan Sukarno sebagai lambang negara pada 10 Februari 1950.
Salinan sketsa Burung Garuda yang tersimpan di Keraton Kadriah, Pontianak ini menunjukkan proses pembuatan lambang negara sangat rumit hingga harus diubah berkali-kali.
sumber
Arsip Blog
-
▼
2011
(5708)
-
▼
November
(1091)
- 6 Bahaya Akibat Menahan Bersin
- 5 Geng Preman Terbrutal di Dunia
- 4 Tipe Teman yang Bisa Bahayakan Hubungan Cinta
- Semua Peristiwa Baik dan Buruk Selalu Ada Signalnya
- Kisah Nyata Jual Ginjal Untuk Kecilkan Payudara
- Chelsea Olivia Sebut Syahrini Memalukan
- Setelah PDKT Tiba - Tiba Dia Menjauh? Apa Artinya
- Curhat Anak Kecil Polos Kepada Tuhan yang Lucu
- Beckham: Saya yang Menginginkan Kaos Andik
- [Kisah Motivasi] Sang Ibu Bebek Meminta Bantuan Po...
- Air ini Hanya Khusus Untuk Insinyur
- GALAXY SUPERSTAR Indosiar
- Seksinya Sang Caddy Golf 'Mainan Para Pejabat'
- Photo Tante Vivi Buntaran Temannya Malinda Dee
- Kisah Tragis Dibalik Lagu "Hymne Guru"
- 7 Pelarian Dari Penjara Yang Menakjubkan
- Foto-foto P4nas Julia Perez Tanpa Br4
- Resiko Menyelingkuhi Seorang Pelukis Tatto
- Siapa Sesungguhnya Val Valentino, Sang Masked Magi...
- Ciri-ciri P4yud4r4 Cewek Sudah Dipegang Atau Belum
- Sumber Air yang Tiba-tiba Keluar dari Lantai Masjid
- 5 Motivasi Hidup Dari Dunia Lain
- Tragis..Legenda Wales, Gary Speed di Duga Gantung ...
- Inilah Alasan Para Superhero Jarang Online
- Dewi Mengaku ada Video Mes*m Ustad Solmed
- Seorang Anak Mengubah Nasib Sendiri, Bagaimana Dia...
- 5 Tren Berpacaran Paling Negatif di Kalangan Remaja
- Ternyata di India Juga Ada Santet, Ini Buktinya
- Kisah Kakek Buta Panjat Pohon Kelapa Demi Hidupi K...
- Tempat Kursus Menolak Karyawan Berbintang Scorpio ...
- Bisakah Jatuh Cinta Lagi?
- Yang Dipikirkan Cewek Ketika Cowok Minta Kenalan
- 8 Trik Melihat Makhluk Halus yang Sudah Teruji Sec...
- Syahrini Cium Pipi David Beckham!
- Foto Unik Dari Sudut Pandang Yang Berbeda
- 7 Buah Terlangka Dari Pulau Kalimantan
- 7 Keadaan yang Membuat Wanita Merasa Tidak Menarik
- Penyiar Berita Rusia Beri Jari Tengah Untuk Obama
- Mengapa Saya Belum Mendapatkan Pekerjaan ?
- Mandi Hapus Rasa Sedih dan Bersalah
- Ide - Ide Kencan Romantis Tanpa Harus Uang Habis
- Aneh,di Sekolah Ini, Ke Toilet Cuma Diijinkan 3 Ka...
- COP Sinyalir Tengkorak Orangutan Masih Diperdagangkan
- Syahrini Cium Pipi David Beckham!
- Renungan, Betapa Pentingnya Keperawanan. [Para Cew...
- (HOT PICT) Ngeri...Suasana Di Kamar Mayat..Mayat B...
- siswi SMU skg, lebih tinggi rok dan nafsu nya dari...
- Kata Kata MUTIARA
- 9 Gaya Memegang Rokok
- Jembatan Ini Terancam Ambruk Akibat Ludah Manusia
- 8 Aksi Pria Untuk Mendapatkan Hati Wanita
- AGAR ANDA TIDAK GEMUK SETELAH MENIKAH
- Negara Termiskin Penghasil Timah Terbesar di Dunia
- Tanda-Tanda Perempuan Punya Masalah Seks
- 15 Istilah Seks Yang Perlu Anda Ketahui
- Beda Warna Kulit Padahal Anak Kembar, Kok Bisa?
- 5 Pernikahan Paling Mewah di Indonesia
- 15 Kota Surga dan Neraka di Dunia
- (8 Foto) Dasar Anjing-Anjing Koplak
- INILAH PESAWAT-PESAWAT YANG GAGAL MENDARAT
- BEGINIKAH Wujud Tengkorak "Alien"?
- Wah, Ada Bumi Baru Terbentuk
- Kota Misterius Di China
- 9 Penyakit Baru Akibat Kemajuan Teknologi
- 9 Jenis Cara Menyontek yang Paling Sering Digunakan
- 10 Mahluk yang Doyan Masturbasi
- 18 Foto Paling Menyedihkan Sepanjang Sejarah Dunia
- 6 Perempuan Seksi Bernasip Sial
- MENGINTIP CELANA DALAM ARTIS INDONESIA YANG TEREKA...
- Cara Mengetahui Apakah Seseorang Tertarik Pada Kita
- Peramal terkenal di dunia. ramalkan kiamat tahun 5079
- kelainan Cowok yang takut wanita cantik (Fobia cew...
- TERNYATA BAHASA ALAY SUDAH ADA SEJAK 1835
- Tipe Manakah Ereksi Anda ? Timun, Pisang Atau Sosis
- 8 Sikap Wanita yang Membunuh Gairah Bercinta
- Test Otak anda masih pada jalan gak?
- PC Game buatan Indonesia yang mendunia!! Must See!!
- Fenomena Bunuh Diri Massal Semut yang Unik
- FILM ANIMASI TERBAIK Dunia Sepanjang Masa
- Peneliti: Es Batu 70% Lebih "Jorok" Dibandingkan A...
- Rahasia Aneh Kecantikan Para Selebritis Dunia
- 12 Mitos Tentang Kondom yang Beredar Luas di Masya...
- 5 Fakta Sebuah Kesuksesan yang Bisa Motivasi Diri
- 13 Bentuk Tubuh Wanita yang Menggoda Pria [ With H...
- 8 Jenis Cewek Sekolahan yang Bervariasi [Hot]
- 24 Cara Inspiratif Membuat Wanita Idaman Bahagia
- 8 Penyebab Impotensi dan 4 Cara Mengatasinya
- 3 Tipe Wanita yang Berbahaya Bagi Hidup di Masa De...
- 10 Fakta Terselubung Seputar Proklamasi Kemerdekaa...
- Foto Nikita Willy Dugem Beredar! [Full Pics HOT]
- 7 Gadget yang Akan Punah Dari Dunia Manusia
- Potret Persahabatan Unik Antara Hewan "Cheetah dan...
- Penyakit Unik yang Membuat Penderitanya "Jenius"
- Simak 14 Tipe Wanita Berdasar Teknologi Komputer
- Memahami Karakter Seksual Wanita Dari Buah kesukaan
- Jenazah-jenazah yang Tidak Membusuk
- Wanita Cantik Bunuh Diri Setelah Gagal Melamar Ker...
- Gokil! Inilah Atraksi Wanita Cantik Menari Disayap...
- Buzkashi, Olah Raga Ekstrim Saling Berebut Bangkai...
- 10 Godaan Terberat Saat Menjalin Asmara
-
▼
November
(1091)