Menurut Peter Smith, profesor dari University of New South Wales, Sydney, Australia menyebutkan, bayi yang lahir saat ini di negeri tersebut boleh berharap bisa hidup hingga 100 tahun, karena peningkatan kualitas pengobatan, gaya hidup, dan kesehatan masyarakat.
Obat ini, nantinya akan dapat membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri di tahap awal pertumbuhan, dan juga menyediakan terapi baru untuk sel induk. “Ada harapan untuk memperpanjang hidup manusia beberapa dekade lebih lanjut,” kata Smith, dikutip dari Stawell Times, Rabu 19 Oktober 2011.
Smith menyebutkan, hidup hingga usia 150 tahun memang tampaknya tidak terlalu menarik bagi banyak orang. “Namun, itu menjadi luar biasa jika Anda sudah berusia lanjut,” ucapnya. “Tujuannya bukan sekadar memperlama kehadiran Anda, tetapi menjalani hidup sehat lebih lama”.
Meski demikian, panjangnya umur manusia membawa dampak serius dalam lingkungan. “Sebab, orang tidak akan mau pensiun di usia 65 tahun dan menghabiskan beberapa dekade duduk diam di rumah,” ucapnya.
Baroness Susan Greenfield, seorang neuroscientist dari Oxford University berpendapat, jika ini terjadi, orang berusia 65 tahun akan memulai karier kedua mereka. “Mereka akan berkutat di pekerjaan berbasis pengetahuan, bukan pekerjaan yang lebih mengutamakan fisik,” ucapnya.
Untuk itu, kata Greenfield, mengatasi demensia, termasuk di antaranya seperti penyakit Alzheimer, perlu menjadi prioritas. “Jika tidak, implikasi ekonomi dan sosial yang akan ditimbulkan akan menjadi sangat buruk,” ucapnya.