Seorang turis asal Jerman, Stefan Ramin, 40, tewas di sebuah pulau terpencil di Samudera Pasifik. Berdasarkan temuan tim SAR, dia diduga tewas karena menjadi korban kanibalisme.
Dilansir dari laman Telegraph, Senin 17 Oktober 2011, tulang belulang dan abu sisa pembakaran ditemukan di pulau Nuku Hiva yang tak terpencil di French Polynesia setelah dilakukan pencarian selama berminggu-minggu.
Selain tulang, gigi, dan sobekan daging, ditemukan juga secarik pakaian yang diduga milik Ramin. Rencananya, abu tersebut rencananya akan diteliti di Paris, Prancis. Namun,
penelitian untuk menentukan apakah abu itu adalah sisa-sisa pembakaran Ramin akan memakan waktu lama.
Menurut laporan tim SAR yang terdiri dari 22 orang polisi, diduga Ramin diserang dan dimakan oleh para kanibal di pulau tersebut. Saat ini, polisi tengah mencari Henri Haiti, seorang pemandu wisata lokal yang mengantar Ramin berlayar.
Menurut laporan, Haiti adalah orang terakhir yang melihat Ramin hidup. Haiti kala itu menghampiri Heike Dorsch, 37, kekasih Ramin, untuk mengatakan bahwa terjadi kecelakaan dan Ramin terluka. Tiba-tiba, Haiti langsung menyerang Dorsch dan mengikatnya di pohon. Beruntung wanita ini berhasil melepaskan diri.
Ramin telah berkelana bersama kekasihnya sejak tahun 2008. Pada 16 September, mereka sampai di pulau Nuku Hiva, pulau terbesar di kepulauan Marquesas menggunakan perahu layar. Pulau ini sempat disinggung di salah satu cerita karangan Herman Melville, penulis novel terkenal Moby Dick. Praktek kanibalisme memang pernah ada di pulau berpenghuni 2000 orang ini, namun diyakini telah punah.• VIVAnews