Rabu, 22 Juni 2011

Mengenal Tentang Penyakit Anoreksia Seksual




Berbeda dengan kecanduan seks, Anoreksia seksual atau sexual anorexia adalah kebalikan kondisi seksual yang dialami oleh orang-orang berhubungan dengan hilangnya selerea terhadap aktiftas seksual. Mungkin istilah ini masih asing di telinga karena pada umumnya yang serig dibahas adalah kecanduan seks.

Anoreksia seksual, sama umumnya menimpa orang-orang seperti kecanduan seks. Istilah tersebut digunakan untuk menyebut suatu kondisi menghindari diri seks atau situasi apa pun yang berkaitan dengan seks, secara kompulsif. Bisa disebut dengan orang yang phobia terhadap seks, namun pada intinya sifat narsistik sering terlihat sama pada penderita kecanduan seks dengan penderita anoreksia seks, perbedaaannya adalah dalam hal pandangan penerimaan seksual penderita anorexia seksual ini jauh lebih menderita dan tersiksa daripada orang yang kecanduan seks.


Sedikit sejarah penemuan penyakit ini, pada awalnya Konsep Anoreksia seksual pertama kali ditemukan oleh seorang psikolog bernama Nathan Hare pada tahun 1975, dan diajukan dalam sebuah disertasi untuk gelar Ph.D. di Sekolah Professional Psychology San Francisco. Kemudia pada tahun 1989 konsep ini dibukukan Oleh Julia Hare dengan judul "The Sexual and Political Anorexia of the Black Woman"

Lantas, jika seseorang kadang tidak mood melakukan hubungan seks, apakah berarti dirinya memiliki masalah intimasi?


Menurut terapis seks Alexandra Katehakis dari The Center for Healthy Sex, anoreksia seksual ditandai dengan kecemasan akut dan rasa takut akan kontak seksual, serta penghindaran diri yang obsesif dari seks.


Sejumlah ciri-ciri yang menyertai gangguan ini yaitu:

  1. Rasa malu dan benci setelah berhubungan seks
  2. Kaku, menghakimi sikap tentang seks
  3. Ketakutan berlebih tentang penyakit menular seksual
  4. Keraguan diri yang obsesif
  5. Perilaku yang merusak diri untuk membatasi, menghentikan, atau menghindari seks
  6. Episode tingkah laku eksesif atau kompulsif berkaitan dengan seks ('binging').

Isu lain yang lebih umum yakni menghindari intimasi. ''Semua orang membutuhkan cinta dan perhatian. Orang yang mengidap anoreksia seksual dan masalah intimasi lainnya mendambakan kasih sayang. Tapi, mereka belajar dari trauma bahwa dirinya tidak layak mendapatkan cinta dan orang lain tak dapat dipercaya.

Seseorang yang memiliki ketakutan tidak sehat terhadap intimasi, kemungkinan:

  1. Memiliki pola kegagalan yang berulang dalam hubungan jangka pendek
  2. Terlibat dengan seseorang dan menyabotase hubungan itu ketika terlalu dekat atau terasa terlalu baik
  3. Mendambakan sebuah hubungan dan bertanya-tanya mengapa hubungan itu tidak pernah berhasil
  4. Terobsesi dengan seseorang yang tidak mungkin didapatkan, seperti selebritas, lelaki yang telah menikah, atau mereka yang secara emosional tidak bisa didapatkan.
  5. Tidak jujur atau berselingkuh.

Pada umumnya pengobatan terhadap penderita anoreksia seksual adalah sama dengan pengobatan orang yang kecanduan seksual yaitu melalui terapi seks. Jika menemui gejala-gejala anoreksia seksual atau ketakutan terhadap intimasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari pengobatan dari terapis berkualitas atau profesional kesehatan mental.
Sumber

Arsip Blog